Sadar dan Sabar
Ada banyak hal yang menjadikan hidup kita sempit. Saat anak-anak susah diatur dan diarahkan, istri atau suami yang egoistis. Perkembangan sosial, politik dan ekonomi yang tak sesuai harapan.
Beban hutang tak kunjung berkurang, harga-harga kebutuhan pokok terus meningkat dan mulai tak terjangkau. Berita-berita yang menyesakkan hati tentang pemangku kuasa yang terus mencari peluang memperkaya diri di saat rakyat menderita karena bencana dan pandemi.
Dan bersabarlah dan tidaklah kesabaranmu melainkan semata-mata dengann pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekufuran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan (QS. An-Nahl: 127)
Tak mudah bersabar, karena tidaklah ada kesabaran pada diri kita melainkan dengann pertolongan-NYA. Kesabaran itu harus disertai kesadaran. Menghadapi musibah dunia, kesempitan hidup dan persoalan hidup yang makin hari makin komplek haruslah disadari bagian dari ketetapan dan ijin Allah (lihat QS alHadid: 22 dan atTaghabun: 11).
Sadarilah dan bersabarlah bahwa sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-NYA kita kembali. _Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepadaNYA-lah kamu meminta pertolongan_ (terj. QS AnNahl: 53). _Allahu a'lamu bishowab._
Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)
Post a Comment